Senin, 13 Maret 2017

KAKI LUKA AKIBAT KERAMIK KOLAM RENANG ( SEBUAH KISAH NYATA )


KERAMIK KOLAM RENANG MEMAKAN KORBAN

Sebuah kisah nyata ini sebaiknya kita mabil pelajaran, seorang pengunjung kolam renang terluka akibat kena serpihan keramik kolam renang umu di bilangan Jakarta Utara. Sebuah kejadian yang perlu kita jadikan pelajaran, betapa keramik kolam renang itu bisa berbahaya jika ...


  Berikut berita yang kami ambil dari media online: 


CIKINI, PJ – Keamanan dan kenyamanan Kolam Renang Cikini, di perlu dievaluasi. Di pinggir kolam banyak keramik pecah sehingga membahayakan pengunjung. Seperti yang dialami Adam (12), ibu jarinya sobek tersayat keramik yang pecah.

 

Minggu (24/4/2016), Adam ditemani ayahnya mengunjungi Kolam Renang Cikini untuk berlatih karena hari Senin (25/4/2016) akan mengikuti seleksi lomba renang di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Namun, latihan terhenti karena tiba-tiba Adam mengeluh kakinya perih. Saat diperiksa, ibu jari bocah itu mengeluarkan darah.

 Bacajuga : 

 


“Saya kaget, tiba-tiba kaki anak saya berdarah. Saat saya periksa, ibu jarinya robek 2 cm. Rupanya cedera itu disebabkan ada keramik di sisi kolam yang pecah dan merobek kaki anak saya,” ujar Fuad (47) ayah korban.

 

Melihat ada pengunjung yang terluka, petugas kolam langsung memberikan pertolongan pertama. Sambil mengobati siswa kelas 1 SMP itu, petugas kolam tersebut mengakui peristiwa seperti ini sering terjadi.

 

Albert Sutanto, pengelola kolam yang kebetulan berada di tempat kejadian dengan tenang melihat anak buahnya mengobati luka korban. Saat dimintai konfirmasi tentang kondisi kolam renang yang membahayakan pengunjung, Albert berusaha mengelak dengan menyebut saat awal mengelola kolam kondisinya sudah seperti ini.

 Baca juga: 

 

“Kondisi kolam sudah seperti ini waktu pertama kali saya kelola tahun 2009. Memang banyak keramik yang pecah karena terbentur tabung oksigen ketika dipakai latihan menyelam. Sudah ditambal dengan semen khusus, tapi lepas lagi. Kalau harus dibongkar butuh biaya mahal,” ujar Albert.

 

Saat disinggung tentang upaya apa yang akan diakukan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Albert sepertinya tidak tahu harus berbuat apa. Dirinya hanya bisa mempersiapkan kotak P3K jika ada pengunjung yang mengalami cidera.

 

Tya (22), salah seorang pengunjung sangat menyayangkan sikap pengelola yang tidak perduli dengan keselamatan orang lain. “Tiket masuknya relatif mahal, Rp 50 ribu. Seharusnya harga semahal itu diimbangi dengan pelayanan yang sesuai, terutama soal keselamatan pengunjung,” ujar Tya.

Belum lamai ini, Anwar Rozali (28) ditemukan tewas di kolam yang menyatu dengan Hotel Ibis ini. Peristiwa itu terjadi Sabtu siang, 12 Maret 2016 lalu.

 

Anwar adalah tamu Hotel Ibis, dia tercatat sebagai warga Kelurahan Selong, Kecamatan Selong, Nusa Tenggara Barat. Menurut polisi, seorang saksi bernama Hardinata (24) menemukan Anwar tenggelam di dasar kolam.

 Baca juga : 

 

Setelah ditolong dan dikeluarkan dari kolam, nyawanya tak tertolong. Anwar lalu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum. Kasusnya ditangani oleh Polsek Menteng

 Sumber berita : http://porosjakarta.com/mobile/1332/banyak-keramik-pecah-kolam-renang-cikini-tidak-aman

 

KESIMPULAN :

 

Jika tak mau terbakar, jangan bermain api.  Pelajaran apa yang bisa kita petik dari berita itu? Ada beberapa PESAN MORAL yang perlu kita garisbawahi :

 

1. Bagi kontraktgor kolam renang : Teliti menjaga kolam renang klien Anda. Jika pakai keramik, lihat kelayakan keramik kolam renang. Apakah masih layak atau masih bagus?

 

2. Bagi pemilik kolam renang : Kalau tak mau ambil resiko, sebaiknya GANTI KERAMIK KOLAM ANDA DENGAN MEMBRANE LINERS. Dari pada memakan korban



1 komentar:

  1. Keramik kolam renang jika sudah terkelupas atau rusak, akan menimbulkan sudut tajam yang bisa melukai kaki pengguna kolam renang. Jika tak mau ambil resiko, ganti kolam renang anda dengan membrane liners yang berkualitas agar aman sepanjang jaman

    BalasHapus