KAKI LUKA AKIBAT KERAMIK KOLAM RENANG ( SEBUAH KISAH NYATA )
KERAMIK KOLAM RENANG MEMAKAN KORBAN
Sebuah kisah nyata ini sebaiknya kita mabil pelajaran, seorang pengunjung kolam renang terluka akibat kena serpihan keramik kolam renang umu di bilangan Jakarta Utara. Sebuah kejadian yang perlu kita jadikan pelajaran, betapa keramik kolam renang itu bisa berbahaya jika ...
Berikut berita yang kami ambil dari media online:
CIKINI, PJ –
Keamanan dan kenyamanan Kolam Renang Cikini, di perlu dievaluasi. Di
pinggir kolam banyak keramik pecah sehingga membahayakan pengunjung.
Seperti yang dialami Adam (12), ibu jarinya sobek tersayat keramik yang
pecah.
Minggu (24/4/2016), Adam ditemani ayahnya mengunjungi Kolam Renang
Cikini untuk berlatih karena hari Senin (25/4/2016) akan mengikuti
seleksi lomba renang di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Namun,
latihan terhenti karena tiba-tiba Adam mengeluh kakinya perih. Saat
diperiksa, ibu jari bocah itu mengeluarkan darah.
Bacajuga :
“Saya kaget, tiba-tiba kaki anak saya berdarah. Saat saya periksa,
ibu jarinya robek 2 cm. Rupanya cedera itu disebabkan ada keramik di
sisi kolam yang pecah dan merobek kaki anak saya,” ujar Fuad (47) ayah
korban.
Melihat ada pengunjung yang terluka, petugas kolam langsung
memberikan pertolongan pertama. Sambil mengobati siswa kelas 1 SMP itu,
petugas kolam tersebut mengakui peristiwa seperti ini sering terjadi.
Albert Sutanto, pengelola kolam yang kebetulan berada di tempat
kejadian dengan tenang melihat anak buahnya mengobati luka korban. Saat
dimintai konfirmasi tentang kondisi kolam renang yang membahayakan
pengunjung, Albert berusaha mengelak dengan menyebut saat awal mengelola
kolam kondisinya sudah seperti ini.
Baca juga:
“Kondisi kolam sudah seperti ini waktu pertama kali saya kelola tahun
2009. Memang banyak keramik yang pecah karena terbentur tabung oksigen
ketika dipakai latihan menyelam. Sudah ditambal dengan semen khusus,
tapi lepas lagi. Kalau harus dibongkar butuh biaya mahal,” ujar Albert.
Saat disinggung tentang upaya apa yang akan diakukan agar peristiwa
serupa tidak terjadi lagi, Albert sepertinya tidak tahu harus berbuat
apa. Dirinya hanya bisa mempersiapkan kotak P3K jika ada pengunjung yang
mengalami cidera.
Tya (22), salah seorang pengunjung sangat menyayangkan sikap
pengelola yang tidak perduli dengan keselamatan orang lain. “Tiket
masuknya relatif mahal, Rp 50 ribu. Seharusnya harga semahal itu
diimbangi dengan pelayanan yang sesuai, terutama soal keselamatan
pengunjung,” ujar Tya.
Belum lamai ini, Anwar Rozali (28) ditemukan tewas di kolam yang
menyatu dengan Hotel Ibis ini. Peristiwa itu terjadi Sabtu siang, 12
Maret 2016 lalu.
Anwar adalah tamu Hotel Ibis, dia tercatat sebagai warga Kelurahan
Selong, Kecamatan Selong, Nusa Tenggara Barat. Menurut polisi, seorang
saksi bernama Hardinata (24) menemukan Anwar tenggelam di dasar kolam.
Baca juga :
Setelah ditolong dan dikeluarkan dari kolam, nyawanya tak tertolong.
Anwar lalu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum.
Kasusnya ditangani oleh Polsek Menteng
Sumber berita : http://porosjakarta.com/mobile/1332/banyak-keramik-pecah-kolam-renang-cikini-tidak-aman
KESIMPULAN :
Jika tak mau terbakar, jangan bermain api. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari berita itu? Ada beberapa PESAN MORAL yang perlu kita garisbawahi :
1. Bagi kontraktgor kolam renang : Teliti menjaga kolam renang klien Anda. Jika pakai keramik, lihat kelayakan keramik kolam renang. Apakah masih layak atau masih bagus?
2. Bagi pemilik kolam renang : Kalau tak mau ambil resiko, sebaiknya GANTI KERAMIK KOLAM ANDA DENGAN MEMBRANE LINERS. Dari pada memakan korban
Keramik kolam renang jika sudah terkelupas atau rusak, akan menimbulkan sudut tajam yang bisa melukai kaki pengguna kolam renang. Jika tak mau ambil resiko, ganti kolam renang anda dengan membrane liners yang berkualitas agar aman sepanjang jaman
BalasHapus